Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 07:44:01【Tempat Makan】285 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Kab

Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia,
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir demi mewujudkan swasembada gula serta Save Molases Nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka di Surabaya, Senin.
Save Molases Nasional sendiri merupakan sebuah target baru pemerintah Indonesia untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu secara nasional khususnya dalam konteks industri gula dan ketahanan pangan.
Menurut Rieke, langkah pemerintah sudah cepat dalam merespons persoalan penyerapan gula petani yang sebelumnya terdapat sekitar 100 ribu ton gula petani yang belum terserap.
Baca juga: ESDM gandeng industri singkong hingga tebu genjot produksi etanol
Persoalan itu, kata dia, telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan pimpinan Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto akhirnya berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga keluar anggaran dari kas negara sebanyak Rp1,5 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk menugaskan dua pabrik gula BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menyerap gula petani yang belum tertampung.
Ngak hanya itu, upaya diperkuat dengan kebijakan pemerintah yang telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen terhadap penjualan gula petani sehingga meningkatkan daya saing dan menunjukkan keberpihakan terhadap produksi dalam negeri.
Baca juga: SGN: Harga gula Rp14.500 per kilogram jaga keberlanjutan petani tebu
Selain menyoroti aspek hilir gula, Rieke juga menegaskan pentingnya pengembangan produk turunan tebu salah satunya molases atau tetes tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebutkan, molases berpotensi menjadi bahan baku penting bagi industri makanan, farmasi, kosmetik, dan energi baru terbarukan khususnya etanol.
“Karena pada 2027 kita akan menuju program E10,” kata Rieke.
Baca juga: Komisi VI DPR dan SGN pantau kesiapan industri bioenergi di Mojokerto
Suka(95)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar
Artikel Terkait
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak
- Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini